Ramadan Datang Lagi, Tapi Covid-19 Belum Juga Pergi -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Ramadan Datang Lagi, Tapi Covid-19 Belum Juga Pergi

Rusdi Al Irsyad
Rabu, 14 April 2021

Ilustrasi : Freepik.com


Kalimantana.id, Pada akhir Ramadan 2020 lalu, saya dan barangkali banyak orang di dunia, punya mimpi yang sama.


Tahun depan, Ramadan akan datang lagi ketika Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) sudah pergi.


Tapi, nyatanya tidak begitu. Ramadan sudah datang tapi, Covid-19 belum juga pergi. 


Saat menulis artikel ini, saya sedang menyiapkan makanan sahur untuk hari ke dua puasa. 


Suasana sudah jauh lebih baik. Jika tahun lalu kami benar-benar tak berani keluar rumah. Maka pada Ramadan ini, bahkan kami mulai berpikir untuk membeli makanan dari luar.


Ini adalah bulan ke empat pada tahun 2021. Vaksin Covid-19 dari Tiongkok sudah mulai disuntikkan secara massal sejak akhir Maret. 


Kecenderungan orang-orang sudah mulai meninggalkan ketakutan berlebihan akan bahaya Covid-19. 


Sebelumnya, saya memberi predikat amat tinggi kepada virus ini. Kehadirannya bahkan mampu mengalahkan ketaatan kepada ritual-ritual agama, yang usianya sudah ratusan tahun.


Umat Muslim misalnya, harus berkompromi untuk tidak melakukan kegiatan ibadah bersama seperti salat Tarawih, salat idul Fitri berjamaah, salat Jumat dan lainnya yang biasa dilakukan secara masif. 


Tapi itu kejadian 2020. Ramadan 2021, setahun setelahnya, orang-orang seperti yang saya katakan kini sudah meninggalkan ketakutan-ketakutan itu. 


Masjid-masjid kini ramai. Tempat ibadah lain seperti gereja juga sudah dihangatkan dengan ayat-ayat Tuhan. 


Ya, harus diakui masih ada sederet aturan-aturan yang harus dipatuhi dengan tujuan menjaga penyebaran virus. 


Tapi, hal itu tak sepenuhnya mengganggu kehangatan malam-malam Ramadan setidaknya itu yang saya lihat di sekeliling tempat tinggal saya. 


Barangkali tulisan ini tidak akan terlalu penting saat ini. Untuk apa kau yang menjalani hari-hari saat tahun tulisan ini dibuat membaca ini. 


Tapi tidak. Bukan kalian yang ingin saya beri tahu. Tulisan ini adalah surat maya, untuk anak atau barangkali cucu saya di masa depan. 


Tahun 2030, atau 2050 ? Ya kalian yang hidup pada masa itu haruslah tahu dan mengerti. Betapa manusia pada masa ini menghadapi sesuatu yang begitu pelik. 


Saya berdoa pada masa depan yang dijanjikan. Saya akan bisa menceritakan hal-hal tadi secara langsung pada kalian. 


Samarinda 14 April 2021

Rusdi