Bertemu 1 dari 9 Patung Kucing di Kota Kuching -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Bertemu 1 dari 9 Patung Kucing di Kota Kuching

Rusdi Al Irsyad
Selasa, 27 Juni 2023

Patung Family Cat di Jalan Tun Ku Abdul Rahman (Koleksi Pribadi Rusdianto)

Kalimantana.id - Pertama kali mendengar bahwa ada sebuah kota bernama Kuching, adalah dari siaran radio. Itu adalah sekira tahun 2008 atau 2009. Kala itu, saya yang tinggal di Sebulu, sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memang biasa mengakses siaran radio, khususnya ketika jelang waktu berbuka puasa, pada bulan ramadan. Pesawat radio yang ada di ruang tengah rumah kami, dan mungkin rata-rata radio yang ada saat itu, memungkinkan kita untuk bisa menangkap siaran dengan frekuensi AM, selain FM.


Saat memutar tuas ke frekuensi AM itu-lah, saya bisa menangkap siaran berbahasa Melayu yang dalam beberapa ucapan penyiarnya, menyebut bahwa mereka berasal dari radio, yang disiarkan dari Kota Kuching, Sarawak, Malaysia. Saat itu, yang ada di pikiran adalah, ini semacam kota terpencil di negara Malaysia. Sebabnya, pemahaman umum tentang Malaysia, adalah bahwa mereka punya luas wilayah yang tidak terlalu besar, dan berada di Pulau Sumatera.


Pemahaman ini sempat sedikit bergeser, ketika saya masuk di usia sekolah menengah, dan belajar geografi. Di sana, saya diajari membaca peta. Dari situ juga, untuk pertama kalinya, saya tahu bahwa ternyata, ada bagian dari negara Malaysia yang satu pulau, dengan kampung tempat tinggal saya.


Tak terlintas sama sekali, bahwa suatu hari bisa benar-benar datang dan menghabiskan waktu di kota ini. Hal itu terwujud, berkat undangan dari Sarawak Tourism Board (STB).
Sabtu 23 Juni 2023. Dengan menumpang pesawat Air Asia. Saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta,  Jakarta menuju Bandara Kuching, Sarawak, setelah sebelumnya terbang dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan ke Cengkareng, Jakarta.


Rute Jakarta-Kuching, dilayani maskapai Air Asia, dengan okupansi yang terbilang padat. Ini menunjukkan bahwa hubungan orang Indonesia dengan Kuching, tergolong dekat. Pasalnya, pesawat Airbus A320-200 yang saya tumpangi secara cuma-cuma sebagai bagian dari sponsorship kerjasama dengan STB itu, baik saat berangkat maupun pulang, selalu terisi penuh.
Kuching, atau Sarawak secara umum punya tempat-tempat yang menjadi favorit tujuan orang-orang Indonesia untuk datang. Mulai dari wisata berbasis alam, hingga medical tourism.
Setidaknya, ada 4 rumah sakit swasta yang kerap disambangi warga negara Indonesia untuk berobat.



Tapi di atas semuanya. Keberadaan patung kucing di Kota Kuching adalah hal yang paling membikin saya merasa punya kedekatan emosional dengan kota ini.
Setelah sekian lama. Pandangan saya terhadap Kota Kuching akhirnya berubah. Kota ini nyatanya adalah bentuk ideal dari tempat tinggal saya saat ini, Kota Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Semua sama. Mulai dari sungai, budaya dan makanan. Nyaris sama dengan apa yang bisa saya temui di Kota Samarinda.


 
"Ini sih kota maju," kata saya dalam hati, ketika berkesempatan menyusuri water front spot tepat di depan hotel tempat saya menginap.
Tak jauh dari tepian sungai yang ditata apik itu. Ada sebuah patung, atau lebih tepatnya segerombolan patung kucing. Berdasarkan informasi yang saya terima dari warga lokal yang menjadi guide, itu adalah patung kucing dengan sebutan Cat Family. Setidaknya begitu kata Wak Rosli. Peranakan Jawa-Bidayu-China yang sudah bekerja menjadi pemandu wisata selama 20 tahun lebih.


 
"Total, ada 9 patung kucing di seluruh Kuching. 9 itu karena kepercayaan bahwa kucing punya 9 nyawa," ungkap Wak, setelah menyebut bahwa patung yang ditunjukkan ke saya adalah titik tengah alias pusat dari Kota Kuching.
Bagi saya, Kuching, atau Sarawak secara keseluruhan bisa jadi tempat belajar paling tepat untuk warga Kalimantan, untuk berlibur. Benar, bahwa tidak ada hal khusus di kota ini yang benar-benar berbeda dengan apa yang ada di kota-kota di Kalimantan, Indonesia. Tapi justru karena itu lah, Kuching atau Sarawak jadi punya daya tarik yang spesial karena adanya kedekatan secara geografis, atau akar budaya. Ornamen Dayak adalah hal yang sama persis dengan apa yang biasa kita jumpai, yang tersebar di seluruh penjuru Sarawak yang bisa dengan mudah kita jumpai.


 
Dari sisi kuliner, sajian yang ada di sini juga relatif sama dengan apa yang biasa kita jumpai di Kalimantan. Sayur paku, alias pakis misalnya. Untuk urusan makanan. Ms Kem, nama pendek dari Ibu Karmila. Staf  Sarawak Tourism Board yang mengundang saya untuk datang ke kota yang namanya salah satunya diambil dari kebiasaan orang lokal meniru sebutan para pedagang mancanegara yang singgah di pelabuhan bernama Kho Chin ini, para turis wajib mencicipi Laksa Sarawak. Ini adalah sejenis mie kuah dengan bumbu khusus, yang ditaburi suwiran ayam. Bumbunya berwarna kemerahan.

Laksa Sarawak.(Koleksi Pribadi Rusdianto)

 
Belakangan, saya baru tahu dari salah satu warga lokal bahwa kuah itu berasal dari kaldu ayam dan rebusan kepala udang. Atas rekomendasi dari Ms Kem, dan kebaikan hati Mbak Irma Dian Sari. Pemilik Travel Borneo Kersik Luway yang berada di Kota Samarinda, saya diajak ke sebuah kedai lokal yang menyediakan menu ini. Rasanya sedemikian enak. Deskripsi Ms Kem, dan Mbak Irma tentang menu ini, tak banyak meleset. Seenak itu. Hanya saja, buat lidah Samarinda saya yang terbiasa makan makanan pedas ini,  baik bumbu maupun sambal yang tersedia tak bisa dibilang cukup, untuk memenuhi kebutuhan pedas lidah saya. Tapi, itu sama sekali tak mengurangi kenikmatan penganan ini.


 
Untuk Sobat Kalimantana yang tertarik mencoba Laksa, atau melihat patung kucing di Kota Kuching. Segera saja, jadwalkan perjalanan kalian ke kota ini. Informasi lengkap tentang destinasi wisata di Sarawak, bisa didapatkan di situs resmi Sarawak Tourism Board, atau langsung KLIK DI SINI 

 Untuk penerbangan. Tentu saja, ada direct flight dari Jakarta - Kuching yang dilayani oleh Air Asia. Info tiket bisa dicek di aplikasi reservasi favorit kamu. Atau langsung KLIK DI SINI  
  Tapi kalau kalian mager untuk cek satu persatu akomodasi atau ittenerary untuk datang ke Sarawak, hubungi saja Borneo Kersik Luway Travel. Mbak Irma, akan membantu kamu untuk dapat paket wisata yang menarik dan harga yang terjangkau.



Jakarta, Selasa 27 Juni 2023

Rusdianto