Pedagang Bakso Keliling Hilang Misterius, Jadi Pintu Memilah Media Massa -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Pedagang Bakso Keliling Hilang Misterius, Jadi Pintu Memilah Media Massa

Rusdi Al Irsyad
Kamis, 18 November 2021



Kota Samarinda, sepekan terakhir digegerkan hilangnya seorang pedagang bakso secara misterius. Rekaman kamera pengawas menunjukkan aktivitas tak biasa. 


Media sosial, menjembatani bergulirnya spekulasi publik. Teori-teori berjejalan, seiring asumsi keterlibatan energi non materil yang menjadi asbab hilangnya si Paklek. 


Orang umum seperti halnya saya, lebih suka narasi mistis nan penuh teka-teki irasional. Yang begitu-itu, kalau di barat sana (Eropa, Amerika) biasanya dikaitkan dengan Alien alias mahluk luar angkasa. 


Sementara pada budaya kita, kejadian seperti ini tentu, jawabannya adalah mahluk halus; jin setan sak peranakannya. 


Perbincangan sedemikian sejatinya adalah perihal biasa. Hampir berlaku, tiap-tiap waktu. Tapi, karena ini baru, dan disorot banyak mata. Maka ini jadi menarik hingga dicatat media massa. 


Khalayak ramai, tentu tak ambil pusing perkara adanya kemungkinan Jin atau makhluk tak berbentuk yang diduga mengajak jalan-jalan Si Paklek Bakso, bahkan memberinya nasihat-nasihat, masuk dalam narasi pemberitaan di kanal media massa.


Tapi sedikit diantara mereka yang berpikir. Gemrangsang terdengar juga rasan-rasannya. 


Pertanyaan kemudian muncul seputar legitimasi, sampai validasi sebuah media massa, karena ikut meramaikan kisah-kisah mistis. 


Nada minor terdengar, hingga sampai pada justifikasi turunnya standar pemberitaan. Yang paling sakit didengar khususnya bagi saya, dan juga beberapa kawan yang bekerja di media adalah adanya pihak yang mengaitkan bahkan menggeneralisasi pragmatisme dalam dunia media. 


Begini, satuhune, isu utawa kejadian ora liya mung bahan mentah sajerone pemberitaan. Redaksi, menyandang peran sebagai penentu. Bakal seperti apakah, bahan itu diolah dan lalu disajikan. 


Dari yang demikian itulah, rasa-rasanya istilah Dapur Redaksi kemudian kita kenal. 


Jadi, Palek Bakso hilang misterius karena diculik Jin adalah ibarat ikan haruan. 


Di dapur redaksi, ikan bisa diolah dengan bermacam resep. Bumbu habang, Tunu Jukut Ruan, Haruan goreng dan  banyak lagi jenisnya. 


Pada keyakinan umum, media massa dibebani peran edukasi. Semonougo dapur punya kewajiban menyajikan makanan bergizi. 


Tapi beda dapur, beda koki. Beda pula resep dan cara olah rasanya. Kalau banyak dapur di pinggiran sungai yang menyajikan haruan bumbu habang yang penuh bumbu, rempah dan warnanya menyala-nyala, itu pasti karena emang banyak yang suka. 


Tentu haruan olahan ini, jadi laris. Tapi apakah jadi tidak mungkin, haruan diolah sebagaimana tuna yang digoreng sebentar disisihkan tulangnya, hingga jadi makanan lezat tur sehat ? 

Semua itu bergantung pada koki, dan dapurnya. Alah, sok tahu bener aku hahahaha. Salim, Salim. 


Rusdi

Samarinda, Kamis 18 November 2021