Tol Balikpapan Samarinda, Ternyata Bukan Yang Pertama di Kalimantan -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Tol Balikpapan Samarinda, Ternyata Bukan Yang Pertama di Kalimantan

Rusdi Al Irsyad
Senin, 18 Mei 2020

Salah satu ruas Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 

Sebagai anak Kalimantan, tentu ada kebanggaan tersendiri terhadap Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Apalagi, jalan layang yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 17 Desember 2019 itu, disebut sebagai Tol Pertama di Tanah Kalimantan.

Selama beberapa bulan, saya masih percaya jalan sepanjang 99,03 kilometer yang kini baru beroperasi sepanjang 60 kilometer itu adalah yang pertama di Kalimantan. Sampai, saya menemukan beberapa fakta, hasil kajian pustaka di perpustakaan Google. Saya mengetahui bahwa ternyata jalan Tol Balsam bukan benar-benar yang pertama di Kalimantan.

Jangan baper dulu. Mari kita bedah. Kita tarik ke belakang, dari tahun awal pengerjaan fisik Tol Balsam. Tol ini, di inisiasi oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak pada 2011.

Tepatnya 12 Januari 2011, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, meresmikan pemancangan tiang pertama pembangunan jalan tol ini. Pembangunan tol ini terbilang nekat, karena pada awalnya tak dibiayai oleh Pemerintah Pusat lewat APBN.

Awang Faroek yang memang visioner, memutuskan untuk menggunakan kas daerah APBD membiayai pembangunan. Pekerjaan dimulai dan sempat mengalami beberapa kendala.
Dari mulai cobaan pembebasan lahan yang rumit, dan kontur tanah Kalimantan yang memerlukan pengerjaan ekstra secara teknik konstruksi.

Saya sendiri, beberapa kali diajak untuk ikut meliput progres pembangunan jalan tol bersejarah ini. Hingga masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak berakhir pada 2019, tol belum bisa diresmikan.

Gubernur Kalimatan Timur Awang Faroek Ishak, saat meninjau tol tahun 2018 (dokumentasi Rusdi)


Baru pada era kepemimpinan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, jalan bisa di operasikan meski baru sebagian. Mari kita simpulkan. Jika merujuk tanggal awal pembangunan maka kita annggap saja, Tol Balsam lahir pada 2011.

Apakah ini benar-benar pertama ? Mari kita uji dengan fakta lainnya. Kita tentu tidak bisa memungkiri bahwa Kalimantan, bukan hanya masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setidaknya ada Malaysia, dan Brunei Darussalam  yang juga ada di Pulau Kalimantan. Lalu, apakah ada sejarah pembangunan tol di 2 negara itu yang lebih tua dari Tol Balsam di 2011 ? Jawabannya ada. Berdasarkan berita yang dimuat portal berita detik.com negeri Jiran Malaysia sudah membangun tol pada dekade 90-an.

Artinya, fakta ini membantah bahwa Tol Balsam adalah yang pertama di Kalimantan. Tapi, tunggu dulu. Kita masih bisa berbangga sedikit. Kenapa, Karena, yang mengerjakan proyek jalan tol tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yakni PT Hutama Karya (Persero).

BUMN ini, sejak  1990-an sudah melebarkan sayap bisnisnya ke Negeri Upin Ipin itu. Juga ke  ke Filipina, hingga Papua Nugini. Hutama Karya,  menjadi kontraktor untuk proyek-proyek infrastruktur jalan tol hingga jalan utama.

Di Filipina, Hutama Karya pernah membuat dan mengerjakan proyek Metro Manila Sky Way atau jalan tol layang sepanjang 9,5 kilometer.  Proyek ini merupakan pembangunan jalan tol terbesar dan yang pertama di Filipina.

Proses konstruksi berlangsung selama 3,5 tahun yakni dimulai tahun 1996 dengan nilai kontrak  376 juta Dolar Amerika Serikat. Ini nih yang bikin bangga, Hutama Karya dipilih karena saat itu  menawarkan teknologi konstruksi sosrobahu karya anak bangsa.

Sementara untuk proyek di Malaysia, Hitam Karya mengerjakan  pembangunan jalan tol Anyer Hitam sepanjang 10 kilometer. Proyek yang dibangun antara j tahun 1990-1993 juga merupakan pembangunan jalan tol pertama di negeri jiran tersebut.

Keren ya. Tapi, dengan adanya fakta bahwa Malaysia mulai membangun jalan tol sedari 1990-an, sudah telak membantah, bahwa Tol Balsam, adalah tol pertama di Kalimantan.

Tapi sebagai anak Kalimantan, saya tetap bangga. Kenapa ? Walaupun terbilang telat dibandingkan negara lain, atau bahkan daerah lain di Indonesia sendiri, Tol Balsam kini menjadi salah satu kebanggaan daerah, karena dibangun menggunakan dana dari APBD Kalimantan Timur.

Sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Gubernur manapun, di seantero Kalimantan, mungkin Nusantara. Selain itu, kalian juga harus tahu. Saat ini sedang dibangun proyek yang dinamakan Pan Borneo Highway.

Adalah jalan  sepanjang 3.000 kilometer yang menghubungkan empat provinsi di Kalimantan dengan Negara bagian Sabah-Serawak dan kerajaan kecil Brunei Darusallam yang diapit Sabah dan Sarawak di pantai utara Kalimantan.

Nantinya, masing masing negara akan serius menangani perbaikan hingga pembuatan jalur baru yang sudah disepakati untuk dihubungkan. Jalan yang ditingkatkan statusnya dalam proyek Pan Borneo Highway adalah  jalan negara atau jalan provinsi, yang memiliki lebar mni Minimal Lebarnya minimal 6 meter.

Jalan antar negara ini, dikabarkan juga akan menyambung ke jalur Tol Balikpapan Samarinda.
Proyek ini, awalnya hanya menyambungkan Malaysia dan Brunei Darussalam. Tapi pada 24 Agustus 2006, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi menyatakan adanya kemungkinan rencana untuk melanjutkan pembangunan jaringan jalan lebih jauh ke Kalimantan, Indonesia setelah pertemuan dengan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.