Kemana Perginya Sabun Cuci Tangan (Handsoap) -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Kemana Perginya Sabun Cuci Tangan (Handsoap)

Rusdi Al Irsyad
Rabu, 13 Mei 2020

Ilustrasi handsoap (freepik.com)

Sejak Covid-19 dikonfirmasi masuk ke Indonesia, pada Maret 2020. Beberapa produk rumah tangga yang terkait pencegahan virus asal Wuhan, Tiongkok ini mulai sulit dicari. Sebelumnya saya fikir, ini wajar. Karena hukum pasar, semakin banyak demand atau permintaan pasar, maka stok semakin sedikit. Stok sedikit, harganya juga akan naik.

Maret, berlalu. April juga sudah lewat. Mei memasuki pekan ke dua. Tapi, Covid-19 belum juga beranjak pergi. Kebutuhan akan sabun pencuci tangan, meningkat. Karena, kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19, juga salah satu upaya pencegahannya dengan mencuci tangan, terus meningkat.

Akhirnya, barang ini sudah seperti barang langka. Riset sederhana yang saya lakukan, menunjukkan dalam periode Maret hingga pekaan pertama Mei 2020, nyaris semua ritel di Kota Samarinda, Kalimantan Timur seperti Indomaret, Alfa Midi,  Era Mart hingga swalayan besar seperti Giant Ekstra Alaya, Hypermart tak memiliki stok Handwash atau sabun pencuci tangan  yang boleh dikatakan cukup, pada display mereka.

Saya hitung, dalam periode Maret hingga Mei, lebih 11 kali saya pergi ke Groceris yang saya sebut di atas untuk membeli handwash, hanya sekali saja saya benar-benar bisa membawa pulangnya.

Itu pun, dengan merek dagang yang kurang familier. Jauh dari top brand apalagi top of mind handsoap di Indonesia.

Tapi, betapa terkejutnya saya ketika sore kemarin saya mencoba mencarinya di market place internet. Saya menggunakan Group Facebook, untuk menemukan penjual. Hanya bermodal posting, kurang dari 1 jam lebih dari 10 penjual menawarkan handsoap, dan ya sesuai prediksi.

Mereka menawarkan dengan harga di atas harga normal. Saya screening satu persatu, mereka bukanlah distributor atau orang yang terkonfirmasi merupakan tenaga penjual. No offense, saya tidak ada masalah dengan mereka.

Saya justru bertanya-tanya, apakah benar, semua ritel, minimarket sampai swalayan itu benar-benar tidak punya stok ?

Sampai, setiap kali saya tanya selalu dijawab dengan. "Wah habis pak, stok kosong". Sementara, barang itu kini bertebaran di penjual dadakan.

Coba, kalau ada yang bisa jelaskan ke saya ? Mungkin diantara pembaca, ada yang mba-mba Indomaret, atau mba-mba Alfamidi. Oh iya, di Samarinda tidak ada Alfamart. Namanya, Alfamidi.

Salam.