Indo Kosmetika Cari Mitra Bisnis di Daerah, Launching Morezlimme Trending Topik -->

Header Menu

Iklan Mas Vaga 1

Advertisement

Indo Kosmetika Cari Mitra Bisnis di Daerah, Launching Morezlimme Trending Topik

Rusdi Al Irsyad
Rabu, 18 Oktober 2023

 

Dari kiri ke kanan, CEO PT. IKK Vivi Mar'i Zubedi, Collaborator Fitri Salhuteru, dan CMO PT.IKK Venycha.



PT Indo Kosmetika Kita membuka program kemitraan dengan peminat usaha distribusi, agen hingga reseller di daerah untuk produk minuman kaya serat dan vitamin yang baru-baru ini diluncurkan di Jakarta. Sementara itu, launching produk minuman untuk menjaga Kesehatan sitem percernaan tersebut sempat trending topik dengan tagar merek produk Morezlimme selama 2 jam lebih, di tengah banyaknya gerakan trending topik berbagai kegiatan di Tanah Air. 


 CEO Indo Kosmetika Vivi Mar’i Zubedi menyebutkan program kemitraan tersebut disiapkan kepada para pihak yang peduli Kesehatan pecernaan di seluruh penjuru di Indonesia. 


 “Semua orang berhak untuk sehat, mereka juga berhak menjalankan bisnis menjadi reseller, agen, maupun distributor kami. Strategi ini juga sekaligus menjadi salah satu cara kami menjangkau target pasar dan lebih dekat dengan konsumen,” kata Vivi.



Indo Kosmetika menawarkan program kemitraan diskon 35% untuk distributor, 25% untuk agen dan 15% untuk reseller dengan harga banderol IDR 159.000 per box isi sachet 10 sachet. Dari sisi konsumsi, produk Morezlimme disebutkan akan bereaksi sekitar 7-8 jam setelah dikonsumsi dan tidak ada rasa sakit/mulas berlebihan ketika buang air besar (BAB). 


Ritme BAB hanya terjadi secara natural seperti pada umumnya. Adapun target pasar Morezlimme, dia mengatakan adalah kelompok mahasiswa dan kaum urban yang peduli dengan kebutuhan asupan serat yang sangat dibutuhkan untuk memelihara sistem pencernaan. 


 “Kalau sebelumnya ada kebiasaan mahasiswa dan para pekerja pemula yang dari sisi mengonsumsi makanan yang tidak aware dengan asupan serat dan vitamin, akibatnya mereka makan sembarangan. Dengan adanya produk ini, kita berharap dapat membantu mereka memelihara kesehatan pencernaan,” jelas Vivi. 


 Dalam acara peluncuran produk Morezlimme kemarin terlihat sejumlah artis seperti Paula Verhoeven, Baim Wong, Fitri Salhuteru, Olla Ramlan, Dilla Bekti, Indra Bekti sebagai host. Mereka sangat antusias dalam menyambut baik produk tersebut yang kian meramaikan pasar produk makanan dan minuman kesehatan di Tanah Air.






Menurut Model Indonesia keturunan Belanda, Jawa dan Tionghoa Paula Verhoeven kehadiran mereka tersebut sebagai wujud bagaimana mereka sesama artis juga sangat memerhatikan Kesehatan sistem percernaan. 


 “Minuman fiber ini adalah zat yang dibutuhkan tubuh kita dalam memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh sekaligus juga bisa berfungsi sebagai bagian dari program diet. Kan fungsi serat itu bisa menjadikan kalori yang masuk ke tubuh menjadi terkontrol, dampaknya berat badan terjaga ideal,” kata dia di sela acara peluncuran produk MoreZlimme kemarin. 



 Dia memaparkan, literasi tentang kecukupan asupan serat untuk system pencernaan ini harus selalu digaungkan. Dia sangat menyambut baik kehadiran makanan dan minuman tambahan pendamping kebutuhan pokok tersebut di Indonesia. 


 “Indonesia akan menjadi jauh lebih hebat jika masyarakatnya sehat. Saat ini masih banyak penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori obesitas atau mengonsumsi kalori yang berlebih, semoga dengan adanya produk ini, bisa menjadi solusi atas kondisi penduduk Indonesia yang sedang mengalami perubahan gaya hidup tersebut,” katanya. 



 Seperti diketahui, Kasus obesitas di Indonesia meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir. dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Menurut data kasus obesitas di Indonesia saat ini dapat digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif. Karena dampak penyakit yang ditimbulkan oleh obesitas yang sangat beragam dalam kategori berat dengan biaya penanggulangannya yang cukup besar. 



 Apalagi dengan kondisi obesitas yang merupakan masalah multifaktor yang dipengaruhi peningkatan asupan energi yang berlebih, perubahan pola makan dari tradisional ke modern yang kurang serat, urbanisasi, dan penurunan aktivitas fisik.